a) Alur Kerja Sistem
Perusahaan jasa yang digunakan penulis adalah perusahaan yang
mengkhususkan diri dalam pembuatan peralatan medis yang sangat canggih.
Biaya peralatan ke pengguna akhir, biasanya ahli radiologi, sampai
beberapa juta dolar per sistem. Kompleksitas teknis dari sistem
membutuhkan teknisi yang sangat terlatih untuk melakukan tugas
pemeliharaan pada sistem. Fungsi perawatan melibatkan berbagai tugas,
misalnya instalasi, komisioning, perbaikan
berikut rincian, pemeliharaan preventif, upgrade, dan modifikasi.
Dari tugas-tugas ini, kerusakan dalam sistem adalah yang paling penting.
Kerusakan biasanya terjadi pada interval waktu yang acak, menyebabkan
hilangnya pendapatan kepada pelanggan melalui sistem downtime. Ketika
downtime terjadi, pasien tidak dapat dipindai, operator (radiographers)
yang menganggur, dan ahli radiologi (pemilik) tidak dapat memperoleh
throughput. Jika tidak ada teknisi cukup untuk melakukan tugas
pemeliharaan, pekerjaan pemeliharaan akan terbengkalai dan banyak lembur
yang akan dikerjakan oleh para teknisi. Jika terlalu banyak teknisi,
tingkat layanan akan tinggi, tetapi biaya untuk perusahaan jasa gaji dan
manfaat lain akan lebih tinggi dari pendapatan disediakan oleh layanan
dari teknisi.
Gambar.2 di bawah adalah alur kerja dari sistem pemeliharaan pada
perusahaan layanan. Proses ini dimulai dengan keluhan dari pelanggan,
atau melaporkan masalah. Jika seorang teknisi tersedia dia akan
ditugaskan untuk mengambil pekerjaan, jika tidak ada teknisi maka
pekerjaan harus menunggu teknisi berikutnya hingga tersedia teknisi.
Biasanya teknisi hanya dapat menentukan kebutuhan untuk suku cadang
begitu dia tiba di lokasi dan mendatangi masalah. Jika suku cadang yang
diperlukan tidak ada maka pekerjaan teknisi harus terputus sampai suku
cadang telah diperoleh dari kantor pusat. Pekerjaan ini ditutup saat
teknisi telah menguji sistem.
Perusahaan jasa harus menyeimbangkan kepuasan pelanggan dan kerja lembur
dengan biaya dan keuntungan untuk perusahaan. Pendapatan yang
dihasilkan oleh perusahaan jasa datang tidak hanya dari layanan yang
diberikan oleh para teknisi, tapi juga dari penjualan. Dengan setiap
sistem baru dijual, garansi satu tahun termasuk. Dalam masa garansi
apapun kerusakan dan penggantian suku cadang yang dihasilkan tidak
dibebankan kepada pelanggan. Untuk mengimbangi peristiwa tersebut,
sejumlah penyangga dibangun ke dalam harga penjualan untuk menutupi
biaya yang dikeluarkan oleh departemen layanan dalam masa garansi.
b) Pemodelan Matematika
Model yang digunakan pada kajian ini adalah Monte Carlo Simulasi
(MCS) karena sederhana untuk digunakan dan tujuan simulasinya adalah
untuk memperoleh variabel output tertentu seperti distribusi waktu
teknisi selama satu hari. Jika dinamika layanan perusahaan perlu
dipelajari dan semua mesin yang akan dilayani dan diperbaiki disertakan,
simulasi kejadian diskrit tidak harus digunakan.
Teknik Monte Carlo Simulasi melibatkan variabel input dengan
menggunakan pembangkit bilangan acak. Pembangkit ini akan memberikan
masukan dalam variabel sesuai dengan kehidupan nyata distribusi
probabilitas, memungkinkan simulasi untuk memberikan solusi yang paling
akurat untuk sistem.
Metode Monte Carlo sangat penting dalam Fisika Komputasi dan
dapat digunakan untuk menemukan solusi problem matematis (yang dapat
terdiri dari banyak variabel) yang susah dipecahkan, misalnya dengan
kalkulus integral, atau metode numerik lainnya.
c) Alur Kerja Simulasi
Salah satu manfaat utama dari metodologi simulasi adalah memungkinkan
perusahaan untuk melihat seberapa penting output menanggapi berbagai
skenario. Setiap skenario, yang ditentukan oleh input tertentu dan
kebijakan operasional, dapat disimulasikan, dan statistik dapat
dikumpulkan. Dengan menjalankan skenario yang cukup, perusahaan
memperoleh informasi berguna tentang dimana input dan kebijakan
cenderung menghasilkan output terbaik.
Gambar diatas Input ke model simulasi adalah waktu pekerjaan distribusi,
waktu perjalanan distribusi, jumlah dan jenis pekerjaan yang masuk
setiap hari. Output utama dari simulasi adalah distribusi teknisi, waktu
yang dibutuhkan per hari. Output lainnya adalah waktu dikenakan biaya
dan waktu yang harus dilengkapi oleh kontrak. Waktu per hari para
distribusi teknisi memberikan pemahaman yang berharga tentang variasi
variabel output dan nilai yang diharapkan.
Variabel Input :
- Service job time Ini adalah variabel yang paling penting untuk mengevaluasi rencana agar menjadi efektif. Data dapat diperoleh menggunakan MS Excel dengan kurun waktu yang ditentukan.
- Service job Travel time Waktu yang dibutuhkan teknisi untuk mendatangi pelanggan dan biaya yang dihabiskan selama perjalanan.
- Number of incoming jobs per day Variabel ini ditentukan oleh banyak Faktor yang sulit untuk diukur misalnya : Banyaknya sistem yang terpasang Umur dari sistem Keandalan dari sistem dalam hal desain dan manufaktur Pengalaman dan pengetahuan teknisi
- Service contract/No service contract Variabel ini secara signifikan menentukan pendapatan yang dihasilkan oleh pekerjaan. Dalam perusahaan jasa sekitar 70% dari cutomers telah kontrak, 30% tidak.
Variabel output :
- Total technician time needed per day Ini adalah tujuan utama dari simulasi. Dengan waktu yang dibutuhkan setiap hari diketahui, Service Manager dapat menetapkan apakah memadai atau tidak teknisi Service yang dibutuhkan.
- Total chargeable time per day Variabel ini berhubungan langsung dengan kontrak layanan. pekerjaan datang ke call center dan dialokasikan ke teknisi Service, mereka juga ditandai sebagai kontrak pelanggan atau tidak. Layanan pelanggan tidak dikenakan biaya kontrak berdasarkan jam, dan sebaliknya.
- Total contract time (non-chargeable) time for the day Variabel ini dimasukkan untuk menunjukan kesenjangan yang ditinggalkan oleh jam-ditagih pekerjaan pelayanan. Kesenjangan ini harus diisi dengan pendapatan dari kontrak layanan dalam rangka untuk menutupi overhead dari basis teknisi bekerja. Waktu yang seorang teknisi habiskan pada kontrak pekerjaan harus dimasukkan dalam simulasi meskipun tidak menghasilkan tambahan pendapatan.
d) Pemanfaatan Model Matematika
Jurnal “pendekatan simulasi monte carlo untuk pemilihan alternatif
dengan decision tree pada nilai outcome yang probabilistic” penulis
mengatakan bahwa simulasi Monte Carlo adalah salah satu metode simulasi
sederhana yang dapat dibangun secara cepat dengan hanya menggunakan
spreadsheet (misalnya Microsoft Excel). Pembangunan model simulasi
Monte Carlo didasarkan pada probabilitas yang diperoleh data historis
sebuah kejadian dan frekuensinya, dimana:
Pi = fi/n
dengan:
Pi : Probabilitas kejadian i
fi : frekuensi kejadian i
n : jumlah frekuensi semua kejadian.
Metode
ini pula cukup dikenal, adalah Enrico Fermi pada tahun 1930, ketika ia
menggunakan metode acak untuk menghitung sifat-sifat neutron yang waktu
itu baru saja ditemukan. Metode ini dapat digunakan untuk menemukan
solusi problem matematis yang susah dipecahkan, misalnya dengan kalkulus
integral, atau metode numerik lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar